Langsung ke konten utama

Aku Bukan Yang Dulu Lagi - Caesar YKS dan Ustd Abdurrahman Ayyub




Menggapai Hidayah - Kajian Dhuha di Masjid Az-Zahra Graha Bunga Bintaro
Berikut ini petikan beritanya di Islampos.com

Tak Perlu Takut ‘Nyunnah” dengan Jenggot dan Celana Cingkrang

Rabu 21 Ramadhan 1436 / 8 Juli 2015 08:40
LABEL teroris yang selalu dikaitkan dengan umat muslim selalu ditujukan pada muslim yang berjenggot dan menggunakan celana cingkrang (celana diatas mata kaki). Dan tidak sedikit antipati dan tuduhan terhadap mereka yang berjenggot dan bercelana cingkrang datang dari saudaranya sesama muslim.
Ustadz Abdurrahman Ayyub yang juga merupakan staf ahli di BNPT mengatakan dalam Kajian Dhuha di Masjid Az-Zahra Graha Bunga Bintaro (5/7/2015) lalu, “Tidak perlu takut untuk mengikuti sunnah dengan memelihara jenggot dan bercelana cingkrang asal jangan bawa bom.”
“Teroris tidak selalu dikaitkan dengan semua orang yang berjenggot dan bercelana cingkrang, ada banyak kriteria yang dirujuk oleh BNPT untuk mencurigai seseorang terkait dengan teroris,” ujarnya lebih lanjut.

Ustadz Abdurrahman pun memaparkan bagaimana perjalanannya dalam mencari yang haq, dia pernah mengikuti berbagai aliran dan golongan. Semuanya itu adalah proses, karena kita tidak tahu kapan dan dimana hidayah Allah datang. Hidayah adalah hal yang hanya Allah yang berikan, bahkan seorang Nabi dan Rasul pun tidak dapat memberikannya. Lihatlah bagaimana Rasulullah berusaha mengajak paman yang dicintai dan mencintainya untuk mengucap syahadat, tetapi hingga ajal pamannya Rasul tak dapat mengajaknya.

Setiap shalat dalam Al Fatihah kita selalu meminta petunjuk jalan yang lurus. Dan jalan yang lurus itu adalah jalan para nabi, para sahabat, para tabi’in dan orang sholeh. Saat ini kita harus selalu meminta untuk diberi petunjuk seperti jalannya orang-orang shaleh, karena kita tak akan sanggup memikul penderitaan seperti nabi. Hal yang penting untuk diingat juga adalah ketika hidayah telah datang, hati-hatilah dalam berteman.
Selama lebih kurang satu setengah jam Ustadz Abdurrahman bersama Caesar YKS berbagi kisah mengenai hidayah dan proses hijrah kepada sekitar seratus jamaah lebih yang memadati Masjid Az Zahra. Masjid tersebut tengah menggalang dana untuk pelebaran dan renovasi, karena setiap acara-acara kajian hampir tidak mencukupi. Bahkan untuk akhwat yang ingin mendengarkan kajian, tempat yang disediakan adalah halaman samping masjid yang diberi karpet.
Masjid Az Zahra Graha Bunga Bintaro, berada di pinggir jalan utama komplek Graha Bintaro yang mudah diakses dan memiliki pelataran yang luas. Didekat masjid terdapat halaman yang luas dan fasilitas bermain anak-anak, sehingga jamaah yang ingin mendengarkan kajian dapat membawa serta buah hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku Untukmu yang sedang Sakit karya Ustadz Ammi Nur Baits

user987022925 · Resensi Buku Untukmu Yang Sedang Sakit - Ustadz Ammi Nur Baits Untukmu yang sedang sakit - Buku Saku karya Ustadz Ammi Nur Baits Dalam buku ini dijelaskan kita-kiat berbahagia ketika sakit, doa, dzikir dan amalan ketika sakit, doa dan amalan ketika menjenguk orang sakit, doa pengaman ketika tidur, doa dan amalan hardan dan amalan ibadah yang berkaitan dengen sakit.

Solusi Halal Transaksi Pinjaman & Kredit agar Tidak Terjerumus Riba - Dr. Erwandi Tarmidzi

Kredit Bank, Koperasi, dll, bagaimana solusi Islam bagi transaksi pinjaman uang dengan bunga, kredit kendaraan, mobil dan rumah yang tidak syar'i dan hutang gadai dengan pemanfaatan barang gadaian yang tadinya haram dapat dirubah menjadi transaksi jual beli yang halal? simak jawabannya di video kajian Islam berjudul Solusi Halal Transaksi Pinjaman & Kredit agar Tidak Terjerumus Riba oleh Dr. Erwandi Tarmidzi, MA. Download MP3 kajian2 beliau di kajian.net gratis: http://kajian.net/kajian-audio/Cerama... Video http://yufid.tv (Klik link untuk melihat koleksi video lainnya)

Dan Anshar pun berderai air mata - Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

  Kisah pembagian Ghanimah setelah berakhirnya perang Hunain  Pembagian Ghanimah Perang Hunain  PEMBAGIAN GHANIMAH PERANG HUNAIN Setelah memutuskan untuk mengakhiri pengepungan benteng Thaif, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali ke Ji’ranah tempat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyimpan ghanimah (harta rampasan) perang Hunain sebelum berangkat mengepung Thaif. Setibanya di Ji’ranah, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak langsung membagi harta rampasan perang tersebut kepada para Shahabat yang ikut dalam perang Hunain kecuali perak yang jumlahnya tidak tidak terlalu banyak.  Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sengaja menunda pembagian ghanimah ini beberapa hari, dengan harapan akan ada utusan dari kabilah Hawazin yang datang untuk menyatakan taubat dan menerima Islam. Namun ternyata tidak ada yang datang. Akhirnya ghanîmah dibagikan kepada kaum muhajirin dan para tawanan yang dibebaskan, sementara kaum Anshar tidak mendapatkan bagian sedikitpun. Pembagian gha